Minggu, 21 September 2014

Koramil Buat 1.105 Biopori di wilayah kecamatan panekan



Surat Telegram Danrem 081/DSJ Nomor ST/493/2014 tanggal 14 Agustus 2014 tentang Perintah melaksanakan pembuatan resapan biopori di wilayah masing-masing.
Personel yang dilibatkan dalam kegiatan pembuatan resapan biopori dalam rangka peringatan Hari TNI ke 69 Tahun 2014 adalah seluruh Babinsa yang telah tergelar di Desa / Kelurahan diwilayah Kodim 0804/Magetan dan masyarakat.
Melaksanakan kegiatan pembuatan resapan biopori yang di awasi Danramil 0804/01 s.d 0804/13 serta di koordinir oleh Perwira Koordinator.
CEGAH BANJIR : Anggota Koramil 0804-03 Panekan dan staf Desa Ngiliran bersama-sama membuat lubang biopori.
KORAMIL 0804-03/Panekan memiliki cara sendiri dalam menyambut HUT ke-69 TNI. Dibantu linmas dan staf, anggota TNI membuat lubang biopori di Desa Ngiliran, kemarin. Dengan kegiatan ini berharap bisa mengurangi potensi banjir saat musim hujan tiba.
Pembantu Letnan dua, (Pelda) Koramil 03/Panekan, Gunadi mengatakan, pembuatan lubang biopori akan berlangsung di wilayah Koramil 0804-03 Panekan. Dalam kegiatan itu ditargetkan dalam satu hari bisa membuat 100 lubang biopori.
’’Sebelumnya jajaran Koramil juga sudah melakukan pembuatan biopori di perkantoran kecamatan panekan, saat ini di Ds Ngiliran serta besok di Desa dan kelurahan lainnya,” paparnya kemarin.
Desa Ngiliran, kata Pelda Gunadi, terdapat titik banjir. Sehingga, di kecamatan Panekan dibuat biopori sebanyak 1.105 lubang. Sementara itu, di Kecamatan Panekan ditargetkan sebanyak 1.105 biopori sudah terpenuhi sesuai jumlah yang diharapkan.
’’Saya ingin masyarakat mengerti dan bisa memahami, kalau lubang biopori juga membantu pertumbuhan pohon-pohon, dan sekaligus sebagai ajang silatuhrahmi, kepada masyarakat,” paparnya.
Sementara  itu Kepala Desa Ngiliran, Sugito mengakui menurunkan 31 anggota linmas untuk bersama-sama jajaran Koramil saat membuat lubang biopori. ’’Kita menurunkan satu pleton yang berjumlah 31 orang untuk membantu membuat lubang biopori, sehingga bisa lebih cepat saat pengerjaannya,” pungkasnya.
Sugito juga berharap dengan pembuatan biopori diharapkan bisa mencegah banjir. Karena air hujan bisa langsung masuk ke dalam tanah, serta membantu pertumbuhan pohon dengan cepat. Menurut dia, banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Kab. Magetan.
’’Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di sini memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir,” imbuhnya. (serda M Tasir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar