Surat Telegram Danrem 081/DSJ Nomor ST/493/2014 tanggal 14 Agustus 2014 tentang Perintah melaksanakan pembuatan
resapan biopori di wilayah masing-masing.
Personel yang dilibatkan dalam
kegiatan pembuatan resapan biopori dalam rangka peringatan Hari TNI ke 69 Tahun
2014 adalah seluruh Babinsa yang telah tergelar di Desa / Kelurahan diwilayah
Kodim 0804/Magetan dan masyarakat.
Melaksanakan kegiatan pembuatan
resapan biopori yang di awasi Danramil 0804/01 s.d 0804/13 serta di koordinir
oleh Perwira Koordinator.
CEGAH BANJIR : Anggota Koramil
0804-03 Panekan dan staf Desa Ngiliran bersama-sama membuat lubang biopori.
KORAMIL 0804-03/Panekan memiliki
cara sendiri dalam menyambut HUT ke-69 TNI. Dibantu linmas dan staf, anggota
TNI membuat lubang biopori di Desa Ngiliran, kemarin. Dengan kegiatan ini
berharap bisa mengurangi potensi banjir saat musim hujan tiba.
Pembantu Letnan dua, (Pelda)
Koramil 03/Panekan, Gunadi mengatakan, pembuatan lubang biopori akan
berlangsung di wilayah Koramil 0804-03 Panekan. Dalam kegiatan itu ditargetkan
dalam satu hari bisa membuat 100 lubang biopori.
Desa Ngiliran, kata Pelda Gunadi,
terdapat titik banjir. Sehingga, di kecamatan Panekan dibuat biopori sebanyak 1.105 lubang. Sementara itu, di
Kecamatan Panekan ditargetkan sebanyak 1.105
biopori sudah terpenuhi sesuai jumlah yang diharapkan.
’’Saya ingin masyarakat mengerti
dan bisa memahami, kalau lubang biopori juga membantu pertumbuhan pohon-pohon,
dan sekaligus sebagai ajang silatuhrahmi, kepada masyarakat,” paparnya.
Sementara itu Kepala Desa
Ngiliran, Sugito mengakui menurunkan 31 anggota linmas untuk bersama-sama
jajaran Koramil saat membuat lubang biopori. ’’Kita menurunkan satu pleton yang
berjumlah 31 orang untuk membantu membuat lubang biopori, sehingga bisa lebih
cepat saat pengerjaannya,” pungkasnya.
Sugito juga berharap dengan
pembuatan biopori diharapkan bisa mencegah banjir. Karena air hujan bisa
langsung masuk ke dalam tanah, serta membantu pertumbuhan pohon dengan cepat.
Menurut dia, banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Kab.
Magetan.
’’Bayangkan bila setiap rumah,
kantor atau tiap bangunan di sini memiliki biopori berarti jumlah air yang segera
masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir,”
imbuhnya. (serda M Tasir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar